Bisnis konstruksi adalah sebuah bisnis yang memiliki batasan-batasan, proyek konstruksi pun diikuti oleh batasan-batasan tersebut. Batasan yang ada pada bisnis dan proyek kosntruksi diantaranya adalah :
- Adanya batasan waktu pelaksanaan
- Adanya batasan pemakaian jumlah tenaga kerja
- Adanya batasan pemakaian jumlah material
- Adanya batasan nilai dari sebuah proyek
- dsb.
Berbeda dengan bisnis lainnya, seperti industri, manufacture, assembling, garment, dsb. Pada industri-industri tersebut tidak ada batasan waktu pelaksanaan, karena proses produksi (secara normal) berlangsung sepanjang tahun dan terus menerus. Tidak ada batasan pemakaian tenaga kerja, karena kebutuhan tenaga kerja bisa bertambah seiring dengan pertambahan barang atau produk yang akan dihasilkan. Tidak ada batasan pemakaian material, karena kebutuhan akan material bisa meningkat atau ditambah Kuantitasnya seiring dengan kebutuhan pasar akan produk industri tersebut yang makin meningkat. Juga tidak ada batasan nilai proyek, karena nilai sebuah proyek bisa ditambah atau dikurangi sesuai dengan banyaknya produk atau barang yang ingin dihasilkan, misalnya pesawat telepon, pakaian, mie instant, kendaraan bermotor, barang dalam kemasan, dsb.
Coba bandingkan dengan bisnis konstruksi, sebuah perusahaan konstruksi (kontraktor) tidak bisa menambah waktu pelaksanaan proyek, karena proyek punya batasan waktu kapan sebuah proyek harus selesai. Kontraktor juga tidak bisa menambah penggunaan tenaga kerja, karena jumlah tenaga kerja telah disesuaikan dengan besarnya volume tiap item-item pekerjaan dalam sebuah proyek. Kontraktor juga tidak bisa menambah jumlah material, karena jumlah material juga ditentukan dari volume pekerjaan dalam sebuh proyek. Kontraktor juga tidak bisa menambah nilai dari sebuh proyek, karena nilai proyek ditentukan oleh pemilik (owner) proyek, bisa pemerintah atau mungkin juga pihak swasta.
No comments:
Post a Comment